Lezatnya Kuliner Khas Gondanglegi Malang, Surga Tersembunyi Pecinta Makanan Tradisional

Daftar Isi
Peshona.info - Jika selama ini nama Malang lebih sering dikenal dengan wisata alam dan suasana pegunungannya yang sejuk, siapa sangka di balik itu semua, kecamatan kecil bernama Gondanglegi justru menyimpan beragam kuliner khas yang menggoda lidah. Gondanglegi yang berada di wilayah Malang bagian selatan memang belum sepopuler kota-kota wisata lain, tapi soal makanan, daerah ini tak kalah menarik. Mulai dari jajanan pasar, olahan tradisional, hingga makanan kekinian yang dipadukan dengan cita rasa lokal, semua bisa ditemukan di sini. Bagi kamu yang suka berburu kuliner otentik, Gondanglegi bisa jadi destinasi berikutnya yang wajib dikunjungi.



kuliner lokal malang


Salah satu makanan yang paling sering dicari saat mampir ke Gondanglegi adalah sate kambing. Di daerah ini, ada beberapa warung sate legendaris yang sudah berdiri puluhan tahun dan selalu ramai pembeli. Kelezatannya terletak pada cara pengolahan daging yang masih tradisional, menggunakan arang kayu dan bumbu racikan turun-temurun. Irisan dagingnya tebal, empuk, dengan bumbu kacang kental yang gurih dan sedikit pedas. Salah satu warung sate yang terkenal adalah Warung Sate Kambing Pak Riyanto yang lokasinya tak jauh dari pasar Gondanglegi. Di sini, aroma sate yang dibakar di atas bara api bisa tercium dari jauh, membuat siapa pun yang lewat pasti tergoda untuk mampir.

Tak hanya sate kambing, Gondanglegi juga punya olahan soto yang khas. Soto Gondanglegi dikenal dengan kuahnya yang bening tapi sarat rasa. Biasanya, soto di sini disajikan dengan suwiran ayam kampung, irisan kentang goreng, dan taburan bawang goreng yang harum. Yang membedakan dengan soto di daerah lain adalah tambahan kerupuk rambak dan sambal tomat segar yang membuat rasanya makin nikmat. Beberapa penjual bahkan menambahkan potongan ceker ayam empuk yang membuat sensasi makannya makin mantap. Soto Cak No adalah salah satu yang paling favorit di kawasan ini, sering kali jadi pilihan sarapan warga setempat maupun wisatawan yang kebetulan mampir.

kuliner lokal malang

Selain menu berat, jajanan pasar tradisional di Gondanglegi juga wajib dicoba. Setiap pagi, pasar Gondanglegi dipenuhi aneka kue basah yang masih dibuat secara manual oleh para ibu-ibu kampung. Mulai dari kue lupis, cenil, hingga klepon yang kenyal dengan isian gula merah cair di dalamnya. Salah satu favorit adalah jenang gendul, bubur manis yang terbuat dari tepung ketan dengan siraman santan gurih dan gula merah cair. Rasanya manis legit, sangat cocok dinikmati saat cuaca Malang yang sejuk. Biasanya, jenang ini hanya dijual di pagi hari, dan menjelang pukul sembilan sudah habis diborong pembeli.

Gondanglegi juga punya makanan khas bernama nasi bug. Meskipun namanya terdengar unik, nasi bug adalah sejenis nasi campur dengan lauk pauk sederhana seperti sambal terasi, tempe goreng, sayur lodeh, dan ikan asin. Yang istimewa dari nasi bug adalah sambal terasinya yang sangat pedas dan aromatik. Biasanya, nasi bug dijual di warung-warung kecil pinggir jalan dan jadi favorit para pekerja maupun petani yang ingin makan enak dengan harga terjangkau. Selain murah, porsinya juga cukup besar, membuat siapa saja yang makan pasti kenyang seharian.

Bagi pecinta camilan, di Gondanglegi ada camilan tradisional bernama kripik telo ungu. Malang memang terkenal sebagai salah satu daerah penghasil ubi ungu, dan di Gondanglegi, ubi ini diolah menjadi keripik renyah yang rasanya manis gurih. Keripik ini banyak dijual di toko oleh-oleh maupun di pasar-pasar tradisional. Warnanya yang ungu cerah alami membuatnya tampak menarik, cocok dijadikan buah tangan jika berkunjung ke Malang. Selain keripik telo ungu, ada juga keripik tempe khas Malang yang diolah di beberapa rumah produksi di sekitar Gondanglegi, dengan bumbu khas yang lebih kuat dibanding keripik tempe dari daerah lain.

Tak hanya makanan tradisional, Gondanglegi kini juga mulai diramaikan dengan kafe-kafe kecil yang menyajikan minuman kekinian. Uniknya, beberapa kafe di sini mencoba memadukan minuman modern dengan cita rasa lokal, seperti es kopi gula aren dengan campuran tape ketan, atau milk tea dengan topping cenil warna-warni. Salah satu tempat yang mulai populer di kalangan anak muda adalah Kopi Sawah, sebuah kafe sederhana di tepi persawahan yang menyuguhkan pemandangan hijau dengan aneka menu minuman kopi dan camilan tradisional. Menikmati secangkir kopi sambil memandang hamparan sawah luas jadi pengalaman yang jarang bisa ditemui di kota besar.

kuliner lokal malang

Selain kuliner yang bisa dinikmati langsung, Gondanglegi juga punya tradisi kuliner saat acara-acara tertentu seperti hajatan atau selamatan desa. Biasanya, warga akan membuat tumpeng besar lengkap dengan lauk-pauk khas seperti ayam ingkung, urap sayur, telur pindang, dan sambal terasi. Makanan-makanan ini dimasak bersama-sama oleh ibu-ibu kampung dan disantap ramai-ramai setelah acara doa bersama. Momen ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus pelestarian budaya makan bersama yang makin jarang dijumpai di zaman modern.

Satu lagi kuliner yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Gondanglegi adalah bakso Malang. Meskipun bakso bisa ditemukan hampir di seluruh Malang, tapi cita rasa bakso di Gondanglegi punya keistimewaan sendiri. Biasanya, bakso di sini dibuat dari campuran daging sapi segar dengan bumbu yang lebih tajam, dan disajikan dengan berbagai isian seperti bakso goreng, tahu isi, siomay, dan mie kuning. Kuahnya gurih ringan, sangat pas dinikmati saat cuaca dingin. Beberapa warung bakso terkenal di Gondanglegi seperti Bakso Pak Subari dan Bakso Cak Di, selalu dipadati pengunjung, terutama di sore hari.

Gondanglegi memang bukan kota besar, tapi soal urusan perut, daerah ini mampu menyuguhkan aneka kuliner yang kaya rasa dan sarat tradisi. Mulai dari olahan sate, soto, jajanan pasar, nasi bug, hingga bakso, semua bisa memanjakan lidah siapa saja yang datang. Belum lagi camilan khas seperti keripik telo ungu dan berbagai olahan keripik lainnya yang bisa jadi oleh-oleh. Ditambah suasana pedesaan yang tenang dan udara sejuk khas Malang Selatan, membuat pengalaman kulineran di Gondanglegi terasa lebih menyenangkan.

Buat kamu yang ingin menikmati suasana berbeda, jauh dari hiruk pikuk kota dan mencicipi makanan-makanan tradisional yang jarang ditemukan di tempat lain, Gondanglegi adalah pilihan yang tepat. Cukup berkendara sekitar 45 menit dari pusat kota Malang, kamu sudah bisa menemukan surga kecil kuliner tradisional yang lezat, murah, dan penuh cerita. Tidak heran, semakin banyak wisatawan lokal hingga food vlogger yang mulai melirik daerah ini sebagai salah satu destinasi kuliner tersembunyi di Malang Raya. Jadi, kapan kamu mau berburu kuliner ke Gondanglegi?