Surga Kuliner Gondanglegi Malang yang Bikin Lidah Ketagihan
![]() |
kuliner lokal malang |
Berada di sisi selatan Kabupaten Malang, Gondanglegi memang
dikenal sebagai kawasan agraris. Banyak hasil bumi yang melimpah di sini, mulai
dari sayuran segar, buah-buahan tropis, hingga beras berkualitas. Hal itu
membuat kuliner yang dihasilkan pun kaya rasa karena bahan-bahan yang digunakan
selalu segar dan alami. Menjelajahi kuliner Gondanglegi seperti menyusuri
lorong waktu, di mana cita rasa tradisional tetap dipertahankan meskipun tren
makanan modern terus berkembang.
Salah satu hidangan yang wajib dicoba saat mampir ke
Gondanglegi adalah Rawon Kikil. Berbeda dengan rawon pada umumnya yang
menggunakan daging sapi, rawon di sini lebih sering memakai kikil atau bagian
kaki sapi. Teksturnya yang kenyal berpadu sempurna dengan kuah rawon yang pekat
dan kaya rempah. Disajikan dengan taburan bawang goreng, sambal, serta sepiring
nasi hangat, seporsi rawon kikil ini bisa langsung menghangatkan badan, apalagi
saat udara Gondanglegi sedang dingin di pagi atau malam hari.
Selain rawon kikil, Gondanglegi juga dikenal dengan sajian
Bakso Bakar. Meskipun bakso bakar kini bisa ditemukan di berbagai kota, tapi
cita rasa bakso bakar khas Gondanglegi memiliki karakter yang khas. Bakso yang
telah direbus kemudian ditusuk dan dibakar di atas arang, lalu diolesi saus
manis pedas yang meresap ke dalam dagingnya. Biasanya, bakso bakar ini
disajikan bersama lontong atau nasi putih. Tempat-tempat seperti Bakso Bakar
Pak Min atau Bakso Bakar Cak Narto kerap dipadati pembeli, terutama di sore
hingga malam hari.
Tak lengkap rasanya membahas kuliner Gondanglegi tanpa
menyebut jajanan pasar tradisionalnya. Setiap pagi, di Pasar Gondanglegi,
deretan pedagang kaki lima menawarkan berbagai kue tradisional yang masih
dibuat dengan resep warisan turun-temurun. Mulai dari cenil warna-warni yang
kenyal dan disajikan dengan kelapa parut, hingga lupis ketan yang disiram gula
merah cair. Ada juga kue apem, serabi, dan kue putu yang masih menggunakan
cetakan bambu dan diproses dengan uap panas dari dandang besar. Aroma harumnya
saja sudah mampu membangkitkan kenangan masa kecil bagi siapa pun yang mencium
baunya.
Kalau kamu pencinta makanan pedas, Gondanglegi juga punya
sambal khas yang dikenal dengan nama Sambal Cengek. Terbuat dari cabai rawit
segar yang diulek kasar bersama bawang putih, terasi, dan sedikit gula, sambal
ini cocok dipadukan dengan berbagai lauk. Biasanya disajikan bersama ayam
goreng kampung, tahu tempe, dan sayur asem hangat. Masyarakat sekitar percaya,
makan sambal cengek bisa meningkatkan selera makan dan bikin tubuh terasa lebih
segar, apalagi kalau disantap siang-siang.
![]() |
kuliner lokal malang |
Beralih ke minuman, ada satu jenis wedang tradisional yang
masih bertahan di Gondanglegi, yakni Wedang Secang. Minuman herbal ini terbuat
dari rebusan kayu secang, jahe, kayu manis, dan daun pandan. Warna merah alami
dari kayu secang membuat tampilan minuman ini begitu menarik. Rasa hangat dan
aroma rempahnya pas dinikmati saat cuaca dingin. Banyak warung di Gondanglegi
yang masih menyajikan wedang secang sebagai teman ngobrol di sore hari.
Sementara itu, bagi yang suka menikmati kuliner kekinian,
beberapa kafe dan kedai modern mulai bermunculan di Gondanglegi dalam beberapa
tahun terakhir. Meski konsepnya modern, kebanyakan tetap mempertahankan unsur
tradisional dalam menunya. Seperti kedai kopi yang menyajikan kopi tubruk khas
Malang dengan pilihan kopi robusta lokal, atau kafe dessert yang menggunakan
tape ketan sebagai bahan dasar menu spesial mereka. Perpaduan antara konsep
kekinian dan kearifan lokal ini membuat pengalaman bersantap di Gondanglegi
terasa unik.
Satu lagi yang tak boleh dilewatkan adalah Sate Kelinci.
Walaupun lebih sering dijumpai di kawasan pegunungan Batu, beberapa pedagang
sate kelinci di Gondanglegi juga tak kalah nikmat. Daging kelinci yang empuk,
dipanggang dengan bumbu kacang kental, dan disantap bersama lontong atau nasi,
menjadi menu favorit bagi warga lokal. Biasanya sate kelinci ini dijajakan di
pinggir jalan raya menuju daerah Turen atau Dampit, sering jadi pilihan makan
malam bagi para pengendara yang melintas.
Untuk urusan oleh-oleh, Gondanglegi punya aneka keripik yang
dibuat dari bahan lokal. Mulai dari keripik tempe, keripik pisang, keripik
singkong, hingga keripik bayam. Salah satu yang paling populer adalah keripik
tempe khas Gondanglegi yang terkenal renyah dengan bumbu gurih yang meresap
hingga ke dalam. Banyak toko oleh-oleh di sekitar pasar dan terminal
Gondanglegi yang menjual camilan ini dalam berbagai ukuran kemasan.
Bagi yang suka petualangan rasa, jangan lupa cicipi juga
pecel pincuk di Gondanglegi. Pecel dengan siraman sambal kacang yang kental,
sayuran rebus segar, dan rempeyek renyah ini disajikan di atas daun pisang yang
dibentuk seperti pincuk. Biasanya disantap sebagai menu sarapan atau makan
siang ringan. Aroma daun pisang yang hangat berpadu dengan sambal kacang yang
gurih pedas menciptakan harmoni rasa yang sulit ditolak.
![]() |
kuliner lokal malang |
Menjelajahi kuliner Gondanglegi memang seperti menemukan
harta karun rasa yang tersembunyi. Setiap sudutnya menyimpan cerita, setiap
hidangannya punya cita rasa khas yang tak bisa ditemukan di tempat lain. Bagi
siapa pun yang berkunjung ke Malang, menyempatkan waktu singgah ke Gondanglegi
untuk menikmati kuliner lokalnya adalah pilihan yang tak akan mengecewakan.
Karena di balik sederhananya warung-warung makan dan pedagang kaki lima di
Gondanglegi, tersimpan rasa otentik yang diwariskan secara turun-temurun,
sekaligus keramahtamahan khas masyarakatnya yang selalu membuat siapa pun
merasa betah.
Jadi, lain kali saat kamu berencana liburan ke Malang,
jangan hanya berhenti di kota. Susurilah jalan menuju selatan, mampirlah ke
Gondanglegi, dan biarkan lidahmu menjelajahi cita rasa tradisional yang masih
terjaga hingga kini. Di sana, kuliner bukan sekadar makanan, melainkan juga
bagian dari tradisi, budaya, dan cara warga lokal berbagi kebahagiaan lewat
hidangan sederhana yang penuh makna.